DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar
KPU Kota Banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar
KPU Kota Banjar

10 January 2017, 05:38 WIB
Last Updated 2017-01-09T22:55:24Z
POLISI

Saksi Pembunuhan: "Ada Lelaki Bercodet, Wanita Bersuara Tinggi"

Advertisement



Rumah kost tempat terbunuhnya Tri Ari Yani Puspa Ningrum (Ist)
MEJAHIJAU.net, Jakarta - "Ada lelaki dengan luka codet di mukanya yang berbicara dengan Arum, sore hari sebelumnya, dan pagi harinya ada dua suara wanita terdengar di kamar, sebelum pembunuhan itu terjadi. Satu bernada tinggi dan satu bernada rendah".

Demikian dua informasi penting yang disampaikan Ezeugwu Clivert (31), tetangga kos Tri Ari Yani Puspa Ningrum (22) alias Arum yang ditemukan tewas di kamarnya di Jalan H Asmat Ujung, Kompleks Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kemarin Senin 9 Januari 2017.

Clivert, adalah warga Nigeria pria yang dalam pengawasan United Nations High Commissioner for Refugees (UNCHR), dan tidak memiliki pekerjaan. Clivert menempati kamar persis di sebelah kamar Arum.

Seperti diberitakan, Tri Ari Yani Puspa Ningrum alias Arum, mahasiswi Universitas Esa Unggul, menjadi korban pembunuhan ditemukan tewas bersimbah darah di kamar kosnya dengan luka tusukan di leher sebelah kiri, perut dan juga siku lengan sebelah kanan, sekitar pukul 09.00 WIB.

Pertama kali hal ini diketahui Zainal Abidin, pacar Arum, dan selanjutnya Zainal dibantu Hernita (teman Arum) membawa Arum ke RS Siloam, namun pihak rumahsakit mengatakan Arum telah meninggal dunia.

Zainal kepada polisi mengatakan, sekitar pukul 07.00 dirinya masih berkomunikasi dengan korban lewat telepon seluler, namun beberapa saat kemudian telpon korban off. Zainal yang pagi itu sudah berada di kantor, tidak melihat Arum ada di kantornya, kebetulan kantor keduanya berdekatan, maka Zainal memutuskan pergi ke kos Arum untuk mengetahui keadaanya.

Pada saat itulah Arum ditemukan terkapar bersimbah darah di kamarnya. Zainal kemudian menelpon Hernita Amaliah (21) rekn kerja korban yang tempat tinggalnya tidak jauh dengan rumah kos Arum, untuk membantunya membawa Arum ke RS Siloam. Dari ketertangan Zainal diketahui, sebuah laptop dan telepon seluler raib dari kamar korban.

Lelaki Bercodet

Pihak Kepolisian Sektor Metro (Polsek Metro) Kebob Jeruk yang menangani kasus pembunuhan ini juga menanyai Clivert, karena pada saat terjadi pembunuhan lelaki berkulit hitam ini ada di kamarnya yang bersebelahan dengan kamar korban.

Clivert menuturkan, sehari sebelumnya sekitar pukul 16.50, ketika ia hendak pergi ke gereja, ia melihat seorang pria dengan codet tanda luka di muka sedang berbicara dengan Arum, Dan ketika dirinya pulang dari gereja sekitar pukul 17.30, lelaki bercodet itu masih bersama Arum.

"Keduanya berbincang seperti dua orang yang saling kenal," kata Clivert di Polsek Kebon Jeruk, Senin (9/1). Dan Clivert mengatakan dia tidak tahu jam berapa lelaki bercodet itu pulang.

Pada malam harinya, sekitar pukul 21.00WIB, Clivert mengetahui Arum masih hidup, karena Arum diketahui berbicara dengan pemilik kos dan menanyakan kapan perbaikan atap kamarnya yang bocor. 

Suara Dua Perempuan

Kemudian, kesaksian kedua Clivert adalah soal adanya suara dua orang perempuan seperti yang sedang bertengkar, yang satu bersuara dengan nada tinggi dan satunya lagi bernada rendah.

Clivert mengatakan, pagi itu sekitar pukul 07.17 dia terbangun oleh telepon masuk dari pacarnya. Dalam keadaan masih mengantuk ia terima telepon tersebut, Dan ketika telepon ditutup ia mendengar suara dua orang perempuan dari kamar sebelah.

"Satu suara terdengar tinggi dan satu suara lagi terdengar rendah," ujar Clivert. 

Namun karena dirinya masih dalam keadaan mengantuk, ia tidak yakin dengan apa yang dengar, apakah itu suara dua orang perempuan atau bukan. Namun ia menyimpulkan itu adalah suara dua orang perempuan yang sedang cekcok mulut.

Tidak lama setelah suara cekcok tersebut menghilang, kemudian lanjut Clivert,  dia menyebut ada seorang perempuan naik ke kamar, mengetuk pintu, dan membuka pintu, lalu ke luar dari kamar sambil menelepon. 

"Perempuan itu seperti sedang meminta pertolongan," kata Clivert, dan ia mengatakan melihat kejadian itu dari jendela kamarnya.

Perempuan yang dilihat Clivert belakangan diketahui Hernita Amaliah (21), rekan kerja korban yang tinggal tak jauh dari rumah kos itu. Tetapi kesaksian itu dibantah Hernita,  kata Hernita, bukan dia yang datang pertama kali ke kamar kos Arum, tetapi Zainal Abidin, pacar korban. 

Hernita menjelaskan, Zainal yang datang pertama kali, lalu menghubungi dirinya begitu melihat pacarnya bersimbah darah di dalam kamar. Ia mengaku bisa cepat tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) karena kos Arum jaraknya dekat dengan tempat tinggalnya. 

Pihak Polsek Metro Kebun Jeruk masih melakukan investigasi untuk dapat mengungkap kasus pembunuhan ini. 


.tn