DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar
KPU Kota Banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar
KPU Kota Banjar

01 February 2017, 23:54 WIB
Last Updated 2021-07-10T10:27:33Z
HeadlineISUKETUK PALUKORUPSIMeja HijauPENGACARA

Didatangi 3 Jenderal, Ma'ruf Amin Maafkan Ahok

Advertisement
Ketua Umum MUI, KH Maruf Amin, ketika menerima tiga orang jenderal di kediamanya di Koja,
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Ketua MUI Ma'ruf Amin menyatakan menerima permohonan maaf Gubernur Nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, ketika menerima kunjungan tiga orang jenderal di kediamanya di kawasan Koja, Jakarta Utara, Rabu 1 Februari 2017.

Ketiga jenderal yang datang, Letjen (Purn) Luhut Binsar Panjaitan yang juga adalah Menteri Koordinator Kemaritiman, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana dan rombongannya.

"Ya harus dimaafkan kalau memang minta maaf," kata Ma'ruf di kediamannya di Koja, Rabu (1/2).

Ketika diyanya maksud kedatangan ketiga jenderal tersebut mengatakan hanya sekedar silaturahim, 
"Saya ini kan orangtua, jadi mereka hanya ingin silaturahim saja," kata Maruf.

Permintaan maaf itu memang belum disampaikan Ahok secara langsung kepada Ma'ruf Amin, tetapi baru secara tertulis yang juga disampaikanya ke media, tertanggal hari ini, Rabu, 1 Februari 2017.

Dalam persidangan kemarin, Ahok sempat memojokan Maruf, terkait kesaksian yang diberikannya, bahkan tim pengacara Ahok sempat mengancam akan melaporkan Maruf, karena kesaksian yang diberikanya adalah kesaksian palsu, terutama terkait komunikasi Maruf dengan mantan Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Maruf mengatakan tidak ada komunikasi atau telpon antara dirinya dengan SBY pada tanggal 7 Oktober 2016, apalagi jika dikaitkan dengan Pilkada DKI Jakarta, dimana anak SBY, Agus Harimurti mencalonkan diri sebagai Gubernur berpasangan dengan Sylviana Murni.

Namun Ma'ruf mengakui dirinya di gedung NU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, menerima kunjungan pasangan calon no 1 yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni pada tanggal 9 Oktober 2016, atau dua hari sebelum Fatwa MUI tentang Penistaan agama yang ditujukan kepada Ahok, dikeluarkan.

Berikut adalah permohonan maaf Ahok kepada Maruf Amin yang disampaikan secara tertulis:

Bahwa saya ingin menegaskan bahwa apa yang terjadi kemarin merupakan proses yang ada dalam persidangan, saya sebagai terdakwa sedang mencari kebenaran untuk kasus saya. Untuk itu saya ingin menyampaikan klarifikasi beberapa hal di bawah ini:

1. Saya memastikan bahwa saya tidak akan melaporkan KH Ma'ruf Amin ke polisi, kalau pun ada saksi yang dilaporkan mereka adalah saksi pelapor, sedangkan Kyai Ma'ruf bukan saksi pelapor, beliau seperti saksi dari KPUD yang tidak mungkin dilaporkan.

2. Saya meminta maaf kepada KH Ma'ruf Amin apabila terkesan memojokkan beliau, meskipun beliau dihadirkan kemarin oleh Jaksa sebagai Ketua Umum MUI, saya mengakui beliau juga sesepuh NU. Dan saya menghormati beliau sebagai sesepuh NU, seperti halnya tokoh-tokoh lain di NU, Gus Dur, Gus Mus, tokoh-tokoh yang saya hormati dan panuti.

3. Terkait informasi telepon Bapak SBY ke Kiai Ma'ruf tanggal 7 Oktober adalah urusan Penasihat Hukum saya. Saya hanya disodorkan berita liputan6.com tanggal 7 Oktober, bahwa ada informasi telepon SBY ke Kiai Ma'ruf, selanjutnya terkait soal ini saya serahkan kepada Penasihat Hukum saya. 

Demikian Klarifikasi saya sampaikan, saya berharap klarifikasi ini dapat menjernihkan persoalan dan saya juga berharap agar pihak -pihak lainnya tidak memperkeruh suasana. 

.me