Advertisement
 |
| Penggerebekan Pabrik Saos Palsu di Tangerang (Foto: Ist) |
MEJAHIJAU.NET, Tangerang - Badan Pengawas Obat dan Minuman (BPOM) Kota Tangerang menggerebek sebuah pabrik saos palsu dan ilegal di Jalan Boraq, Neglasari, Kota Tangerang, Jumat 3 Maret 2017.
Penggerebekan dipimpin langsung oleh Kepala BPOM Kota Tangerang, Penny Lukito. Namun sayang saat penggerebekan pemilik pabrik tidak berada di tempat.
Tim BPOM yang turun ke lapangan langsung melakukan penyisiran dan pemeriksaan di lokasi pabrik. hasil pemeriksaan mengindikasikan parik bukan saja tidak memiliki ijin, tetapi proses produksi dilakukan secara sembarangan dan tidak higienis.
“Pabrik ini jelas ilegal karena tidak ada registrasinya. Dan yang sangat mengkhawatirkan adalah, proses produksinya sangat tidak higienis, dan ini sangat berbahaya, dapat menimbulkan berbagai penyakit bagi para konsumennya,” jelas Penny di lokasi pabrik Jumat (3/3).
Petugas BPOM pun mengumpulkan sampel dan bukti, dan selanjutnya akan berkoordinasi dengan instansi lainya, agar produksi saos ilegal dan palsu tersebut dapat distop.
"Kita akan berkoordinasi. Pabrik ini harus ditutup dan dihentikan produksinya," tegas Peny.
.her/me
Penggerebekan dipimpin langsung oleh Kepala BPOM Kota Tangerang, Penny Lukito. Namun sayang saat penggerebekan pemilik pabrik tidak berada di tempat.
Tim BPOM yang turun ke lapangan langsung melakukan penyisiran dan pemeriksaan di lokasi pabrik. hasil pemeriksaan mengindikasikan parik bukan saja tidak memiliki ijin, tetapi proses produksi dilakukan secara sembarangan dan tidak higienis.
“Pabrik ini jelas ilegal karena tidak ada registrasinya. Dan yang sangat mengkhawatirkan adalah, proses produksinya sangat tidak higienis, dan ini sangat berbahaya, dapat menimbulkan berbagai penyakit bagi para konsumennya,” jelas Penny di lokasi pabrik Jumat (3/3).
Petugas BPOM pun mengumpulkan sampel dan bukti, dan selanjutnya akan berkoordinasi dengan instansi lainya, agar produksi saos ilegal dan palsu tersebut dapat distop.
"Kita akan berkoordinasi. Pabrik ini harus ditutup dan dihentikan produksinya," tegas Peny.
.her/me