17 November 2017, 06:45 WIB
Last Updated 2017-11-16T23:45:10Z
POLISI

Angka Kecelakaan di Indonesia 30 Ribu Nyawa Per Tahun

Advertisement
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Angka kecelakaan di Indonesia merenggut 28.000 hingga 30.000 jiwa per tahun. 

Angka ini termasuk tertinggi kedua diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

"Kecelakaan lalu-lintas di Indonesia termasuk tinggi, rangking 2 sampai 3 di bawah, dalam lingkup ASEAN. Angka kecelakaan ini jauh lebih tinggi dibanding jumlah korban kasus terorisme, bencana tsunami, bencana banjir," kata Kepala Korps Lalu-lintas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa,di sela-sela acara Forum Polantas ASEAN di Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu, 15 November 2017.

Selain Indonesia, angka kecelakan juga tinggi di negara Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia dan juga Philipina. Dua negara Asean yang angka kecelakaanya rendah adalah Singapura dan Brunei Darussalam.

"Angka kecelakaan lalu-lintas di Malaysia dan Thailand mencapai lima kali angka kecelakaan di Singapura," ungkapnya.

Dikatakanya, hanya Brunei dan Singapura yang memiliki jalur lalu-lintas paling baik dan angka kecelakaan terendah di Asean. 

Dia menambahkan, tingkat kecelakaan lalu-lintas di Singapura tercatat hampir mendekati negara-negara dengan sistem lalu-lintas terbaik di dunia yakni Belanda dan Inggris.

Digelarnya Forum Polantas ASEAN (ATPF) 2017 ini sebagai ajang saling berbagi terkait penegakkan hukum lalu-lintas, keselamatan berkendara, memperbaiki sistem hukum di wilayah ASEAN serta menjalin kerja sama antar kepolisian lalu lintas negara-negara ASEAN untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban lalu lintas di negara masing-masing.

Dalam forum ATPF, kata Lumowa, Indonesia akan belajar dari negara-negara yang memiliki angka kecelakaan lalu-lintas yang rendah. "Kerja sama, berbagi pengalaman satu sama lain yang muaranya adalah keselamatan lalu lintas," katanya.

Ia mencontohkan di Singapura, diberlakukan penegakkan hukum yang ketat dan ketersediaan infrastruktur yang memadai menjadikan negara tersebut memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas yang rendah.

Pihaknya pun bercita-cita agar sistem pengawasan lalu-lintas di Indonesia dikerjakan dengan memanfaatkan teknologi. Sejumlah pelayanan bidang lalu lintas yang telah diterapkan di Indonesia adalah layanan SIM daring, layanan Samsat elektronik di Pulau Jawa dan Bali serta penerapan aplikasi Electronic Registration and Identification (ERI).

"Di negara maju, polisi jarang ada di jalan, tapi pengawasan menggunakan teknologi, CCTV, speeding camera. Ke depannya polantas Indonesia tidak akan manual lagi, pelan-pelan akan berangsur seperti itu," imbuhnya.

Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Polantas ASEAN (ATPF) 2017. Forum ATPF yang ke-2 ini digelar di Jakarta dan Bali sejak 14-18 November 2018.

Forum ini dihadiri para kepala polantas delegasi dari sejumlah negara ASEAN yakni Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam dan Vietnam.


.me