Advertisement
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Perlu sebuah keajaiban untuk melahirkan poros ketiga, sehingga pada Pilpres 2019 mendatang diperkirakan Jokowi dan Prabowo akan tanding ulang.
Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon saat ditemui awak media secara terpisah di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 12 Maret 2018.
"Saya bilang (Cuma) dua poros. Tapi kalau ada ketiga (poros ketiga) itu perlu ada keajaiban," ujar Zulkifli.
Menurutnya, saat ini tinggal lima partai yang belum mendeklarasikan capres, yakni PAN, PKS, PKB, Partai Gerindra dan Partai Demokrat.
"Jika diasumsikan Gerindra dan PKS mengusung Prabowo, maka PAN, PKB, dan Demokrat bisa mengusung capres baru. Jumlah kursi ketiganya yang sebesar 27,85 persen, cukup untuk mengusung capres," terangnya.
Menurut Zulkifli, saat ini partainya masih menjalin komunikasi informal dengan seluruh partai, termasuk dengan Gerindra dan PDI-P
Sama halnya pandangan Fadlli Zon yang menilai sulit untuk memmunculkan poros ketiga, sebab memang hanya ada dua nama yang dianggap mampu bersaing, yaitu Jokowi dan Prabowo.
"Prediksi saya dari awal kan memang akan head to head. Hanya ada dua calon. Rematch atau two horse race. Jadi sejak awal saya berpendapat seperti itu," ujar Fadli.
Namun demikian Fadli mengakui di dalam politik segala sesuatu bisa saja terjadi. Hanya saja menurutnya, dari segi analisis politik kemungkinan lahirnya poris ketiga lemah.
"Dari segi kultur dan persenyawaan politik juga kurang," ungkap Fadli.
Ketika ditanya kapan dilakukan deklarasi pencapresan Prabowo,Fadli menjawab,akan dilakukan setelah Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra.
"Setelah Rapat Koordinasi Nasional pada awal April ini," kata Fadli.
Menurutnya, 34 pengurus DPD Partai Gerindra mendesak agar Partai Gerindra kembali mencalonkan Prabowo sebagai Capres pada tahun 2019.
"Ini permintaan dari bawah, bottom up, jadi bukan diset dari atas," tandas Fadli.
.ebiet/me