Advertisement
Seperti kita ketahui bahwa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat rawan bencana alam, adapun berbagai jenis bencana alam yang sering terjadi yakni pergerakan tanah di pemukiman penduduk, terjadinya longsor didaerah perbukitan, kebakaran hutan, angin puting beliung dan yang lainnya.
Terkait dengan situasional kondisi saat ini di Kab Kuningan, awak media online mewawancarai Indra Bayu Permana, S.ST selaku ketua pelaksana BPBD (badan penanggulangan bencana daerah) Kab Kuningan, dengan tegas dan lugas (26/6) diruang kerjanya menjelaskan, kejadian bencana alam tidak bisa kita prediksi kapan, dimana dan bagaimana ? dalam penanggulangan tersebut pihaknya akan menganggarkan dana dari bantuan Kementrian Kehutanan RI dan BNPB (badan nasional penanggulangan bencaca).
Masih dijelaskan Indra Bayu Permana, daerah rawan bencana alam yang sering terjadi yakni di wilayah Kecamatan Karangkancana, Ciwaru, Cilebak, Subang, Selajambe dan yang lainnya, kemudian bencana alam lainnya banjir di Kec Cibingbin, angin puting beliung di Kuningan utara, kebakaran hutan di gunung Ciremai ditambah jenis bencana lainnya.
Lebih jauh Indra Bayu Permana memaparkan, terbatas dana APBD II yang bersangkutan akan memanfaatkan bantuan dari Kementrian Kehutanan berikut BNPB yang merupakan dana siap pakai (DSP) ke aspek darurat, contoh nya rumah ambruk dan yang kedua rehab recond yang jumlahnya relatif untuk pemulihan kerusakan.
"Untuk DSP tidak mudah diperoleh, di Jabar hanya ada 9 Kabupaten yang mendapatkan termasuk Kabupaten Kuningan, dana DSB berbentuk uang tunai diberikan langsung kepada masyarakat sebagai penerima manfaat" ungkap Indra Bayu Permana.
Ketika disinggung awak media tentang teknis pengajuan dana dari Kementrian Kehutanan dan BNPB spontan ia mengemukakan, "pengajuan anggaran dana ke kedua lembaga tersebut diusulkan setelah kejadian bencana alam" pungkasnya dengan tegas. (Anton) ***