Advertisement
KUNINGAN, MH
Tidak semua pemerintah desa (pemdes) melaksanakan tugas administrasi mengelola keuangan secara profesional dan benar, kekeliruan dan lupa terlepas disengaja atau tidak itu tergantung sikap seseorang dalam menjalaninya. Dugaan tidak profesional dalam administrasi keuangan dilakukan oleh personal pemdes Lebakwangi, Kecamatan Lebakwangi, Kab Kuningan, dalam menyalurkan keuangan BLT DD ada sedikit keganjilan.
Hasil konfirmasi dengan Plt Kades Lebakwangi Sidik (52) yang juga sebagai sekmat kecamatan Lebakwangi baru - baru ini diruang kerjanya menjelaskan, pihaknya telah menyalurkan bantuan Blt DD kepada 30 orang penerima manfaat masing - masing Rp 300 ribu perbulannya.
Ketika sejumlah awak media mempertanyakan kenapa semua kegiatan tahap 1 sudah terserap semuanya namun sisa uang anggaran dalam saldo bendahara masih ada ?
Sidik dengan nada geram tapi santai ia mengemukakan, pihaknya telah menyalurkan dana Blt DD bulan Juni dan Juli, "yang kami berikan bukan saja penerima manfaat namun beberapa personal lainnya seperti RT dan perangkat lainnya diberi Rp 150 ribu perorang, teman - teman media harap tenang, kami tidak akan memakan uang tersebut, saya ini seorang sekmat, akan hati - hati dalam menjalankan tugas" ungkap Sidik dengan nada sedikit tegang.
Karena diruang Pj Kades Lebakwangi begitu tegang, akhirnya Sidik memanggil Safitri sebagai bendahara, ia mengakui bahwa di saldo kas desa masih ada uang sisa anggaran, "uang masih ada sisa anggaran dalam pencairan tahap 1" ujar Safitri dengan nada polos.
Sejumlah anggota LSM (lembaga swadaya masarakat) menyesalkan dengan sikap Plt Kades Lebakwangi bahwa uang ADD tahap 1 sudah terserap teryata jawaban bendahara sisa uang saldo masih ada, "jangan ego karena sebagai pejabat dari kecamatan, yang namanya kesalahan dan kekeliruan disetiap orang pasti ada, sekalipun pejabat tinggi negara, apalagi seorang sekmat" celoteh salah seorang anggota LSM. (Anton) ***