Tito Santiko
25 November 2025, 17:20 WIB
Last Updated 2025-11-25T10:51:21Z

Penguatan Karakter Pemuda Lewat Budaya dan Pariwisata, Kota Banjar Gelar Dialog Budaya

Advertisement

 


BANJAR ,MEJAHIJAU.NET — Pemerintah Kota Banjar terus mendorong pembangunan karakter generasi muda melalui pelestarian budaya dan pengembangan sektor pariwisata. Upaya itu diwujudkan dengan penyelenggaraan Dialog Budaya Penguatan Karakter Pemuda Berbasis Budaya dan Pariwisata tingkat Kota Banjar yang digelar di tempat wisata lokal Wahana Situ Leutik Desa Cibeireum Kecamatan Banjar Selasa (25/11/2025) . Dialog sebagai ruang bertukar gagasan antara pemerintah, tokoh budaya, pelaku pariwisata, dan kalangan pemuda.

Kegiatan ini berangkat dari kesadaran bahwa arus globalisasi, digitalisasi, dan perubahan gaya hidup telah memengaruhi pola pikir generasi muda. Tanpa penguatan karakter berbasis nilai budaya lokal, kekhawatiran terhadap lunturnya identitas kedaerahan serta melemahnya rasa cinta tanah kelahiran menjadi ancaman nyata. Karena itu, dialog budaya dianggap menjadi langkah strategis untuk mengembalikan peran budaya sebagai fondasi moral dan etika generasi penerus.

Dalam forum tersebut hadir Sahli Bid KSDM ,Ka kabesbangpol ,Ka Dispora dan Kasatpol PP. Sementara Dani Danial sebagai  narasumber dalam  paparannya mengatakan bahwa budaya bukan hanya seni pertunjukan atau tradisi seremonial, tetapi juga sistem nilai dan kearifan lokal yang membentuk karakter. Dengan mengintegrasikan budaya ke dalam aktivitas pariwisata, pemuda diharapkan tidak hanya menjadi penikmat, tetapi juga pelaku dan penggerak utama pelestarian budaya. Pengenalan sejarah, penguatan identitas, hingga pemberdayaan ekonomi kreatif menjadi fokus pembahasan.

Peserta dialog juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam memajukan pariwisata lokal Kota Banjar. Budaya dan pariwisata dipandang sebagai dua sektor yang tidak bisa dipisahkan. Destinasi wisata yang kuat akan menarik lebih banyak pengunjung apabila memiliki konten budaya yang khas. Sebaliknya, budaya akan semakin hidup apabila dipromosikan melalui kegiatan pariwisata. Inilah ruang kontribusi pemuda sebagai agen perubahan.

Melalui dialog ini, para peserta sepakat untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. Komunitas budaya, pelaku seni, kelompok pariwisata, hingga organisasi kepemudaan didorong untuk terus aktif menciptakan program yang mendorong terjaganya nilai budaya sekaligus meningkatkan daya tarik wisata daerah. Sementara Pemerintah Kota Banjar nelalui Kadis Pemoda Olah Raga dan pariwisata H Kaswad  menyatakan siap mendukung program yang digagas pemuda melalui fasilitasi kegiatan, pelatihan, dan promosi.

Kegiatan ditutup dengan ajakan kepada seluruh pemuda Kota Banjar untuk terus bangga terhadap identitas daerah dan menjadikannya sebagai kekuatan masa depan. Dengan sinergi budaya dan pariwisata, Kota Banjar menargetkan lahirnya generasi muda kreatif, berkarakter, dan mampu membawa daerah menuju kemajuan yang lebih berkelanjutan. Dialog ini menjadi langkah nyata agar budaya tidak hanya menjadi warisan masa lalu, tetapi juga energi pembangunan di masa depan.(T)