Advertisement
Balita Kinara usia 4 tahun, satu-satunya anggota keluarga yang selamat dalam tragedi pembunuhan satu keluarga di Medan Deli, Kota Medan, Minggu (9/4). (Foto: Tribunnews.com) |
MEJAHIJAU.NET, Medan - Satu-satunya korban selamat dalam peristiwa pembunuhan satu keluarga di Medan Deli, Kirana, 4, saat ini dalam perawatan intensif, dan dalam penjagaan ketat pihak kepolisian, karena dia adalah satu-satunya saksi hidup yang mengetahui siapa pelaku yang menghabisi keluarganya.
Meski mengalami luka cukup serius pada bagian kepala dan wajah, Kirana sadar, dan dengan menangis dia mengatakan, 'teman ayah datang malam-malam'.
Warga Jalan Kayu Putih, Gang Benteng, Mabar, Medan Deli, Kota Medan, geger ketika mereka mendapati tetangga mereka Riyanto dan istri serta dua anaknya dan juga mertuanya, kelimanya tewas dibunuh orang tak dikenal, Minggu 9 April 2017.
Kinara, anak bungsu Riyanto, ditemukan warga sembunyi di bawah kolong tempat tidur. Saat diangkat, Kinara mengalami luka pada bagian kepala dan juga wajah, mata kirinya bengkak besar sekali.
Korban meninggal Riyanto, (40) kepala keluarga, Sri Ariyani (35) istri, Naya (13), Gilang (8) dan Sumarni (60) mertua Riyanto, oleh petugas dibawa ke RS Bhayangkara Medan.
Kinara yang sebelumnya dirawat di RS Mitra Medica, Jalan Yos Sudarso, Medan, oleh petugas perawatanya pun dipindah ke RS Bhayangkara, agar pengamananya dapat dilakukan maksimal.
Wartawan, bahkan kerabat korban pun dilarang mengambil gambar Kinara. Pihak kerabat yang hendak melihat kondisi balita malang itu, oleh polisi diatur satu-satu dan antri. Dan itu pun tidak lama, karena selanjutnya Kinara dibawa petugas ke RS Bhayangkara.
Petugas RS Mitra Medica yang minta tidak disebut namanya mengatakan, Kinara menangis menahan rasa sakit, dan juga mungkin mengingat apa yang terjadi pada keluarganya, dia mengatakan sendiri, tidak ditanya, katanya, 'teman ayah datang malem-malem.
"Dan ketika kami tanya lagi, siapa yang datang, dia jawab,'teman ayah'," kata sang suster.
Dan dikatakan juga, ketika ada kerabatnya datang, Kirana bicara walau pelan. Kirana, lanjut sang suster, kepada kerabatnya mengatakan, setelah dia melihat ibu dan kakaknya tidak bergerak, mungkin karena digorok lehernya, dia berondok masuk ke kolong tempat tidur.
Polisi pun mendapat keterangan dari tetangga korban, bahwa pada Sabtu (8/4) malam memang ada orang datang ke rumah Riyanto. Waktu itu sang tetangga mendengar Riyanto berkata kepada tamunya itu, 'mengapa gak telepon dulu'.
Dan tidak lama kemudian sang tetangga mendengar suara motor meninggalkan rumah Riyanto. Dan hasil olah TKP polisi menemukan fakta, pelaku juga membawa kabur motor korban dan juga telepon seluler.
.me