23 April 2017, 15:10 WIB
Last Updated 2017-04-23T08:49:40Z
WACANA

Pendirian Bank Pertanian Terkendala Pendanaan

Advertisement
Petani membajak sawah dengan mesin
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Pendirian bank pertanian menjadi sangat perlu sebagai solusi pembiayaan petani dalam proses produksi. 

Namun niat tersebut terkendala dengan soal pendanaan.

Demikian dikatakan Kepala Departemen Pengembangan UKM Bank Indonesia (BI) Yunita Resmi Sari dalam Kongres Ekonomi Umat 2017, Jakarta, Minggu 23 April 2017.

"Persoalanya ada pada soal pendanaan, karena belum ada sumber pendanaan untuk dana yang beresiko tetapi sekaligus berbunga rendah," kata Yunita.

Dikatakanya, berbeda dengan bank komvesional, bank pertanian punya skema khusus, karena pola risiko yang berbeda dengan perbankan lain, sebab adanya ketidakpastian, seperti faktor cuaca dan sebagainya. 

Tetapi dia mengatakan sejumlah negara telah memiliki bank pertanian, seperti Thailand, Australia, China, dan Rusia.

Jika bank pertanian benar benar diterapkan maka skemanya akan berbeda dengan bank 

konvesional, katanya.

"Karenanya, dari sisi likuiditas, bank Pertanian harus ada dana sendiri, agar tidak tergantung dana pihak ketiga, sehingga bisa memenuhi prinsip kehati-hatian sebagai perbankan," tukasnya. 

Tetapi Sayangnya, lanjut dia, pemerintah masih kesulitan mendirikan bank pertanian, karena alasan pendanaan, tadi.


.me