DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar
KPU Kota Banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar
KPU Kota Banjar

14 May 2017, 21:24 WIB
Last Updated 2021-07-10T11:03:02Z
HeadlineISUperistiwa

Perlu Tim Independen Ungkap Kasus Teror Novel Baswedan

Advertisement
Novel Baswedan saat menjalani pengobatan di Singapura. (Foto: Ist)
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Presiden Joko Widodo perlu membentuk tim independen guna mengungkap kasus teror penyiraman air keras terhadap Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. 

Pihak kepolisian, dalam hal ini Polda Metro Jaya telah satu bulan yang merupakan pihak untuk mengusut kasus ini, namun hingga hari ini belum juga membuahkan hasil.

"Jadi Presiden perlu mempertimbangkan untuk membentuk tim independen guna mengusut kasus ini (teror terhadap  Novel Basweda)," kata Direktur Eksekutif Amnesty International perwakilan Indonesia, Usman Hamid di Jakarta, Minggu 14 Mei 2017. 

dinilai lambat, karena sudah satu bulan berlalu sejak peristiwa penyiraman air keras, belum juga menemukan titik terang. 

"Presiden perlu menimbang tentang pembentukan tim independen itu. Pihak Kepolisian perlu terbuka. Ini demi kasus terbuka dan menjaga kredibilitas Kepolisian. Kepolisian hingga saat ini belum melihat kemajuan semata. Bisa saja kendalanya teknis tapi bisa saja politis," kata Direktur Eksekutif Amnesty International perwakilan Indonesia, Usman Hamid di Jakarta, Minggu (14/5). 

Swperti diketahui, penyidik senior Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal di dekat kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, usai melaksanakan salat subuh, 11 April 2017 lalu.

Pelaku diduga berjumlah dua orang dan melarikan dengan menggunakan sepeda motor. Akibat peristiwa itu, Novel mengalami gangguan penglihatan, dan sempat dirawat di Singapura.

"Presiden perlu menelaah dan mencari tahu, mengapa polisi belum berhasil mengungkap kasus ini," ucap Usman.

Novel, menurut Usman, meskipun bukanlah unsur pimpinan KPK, namun yang bersangkutan selaku penyidik senior sudah banyak mengungkap kasus korupsi, dan bahkan menurutnya, Novel Baswedan itu telah menjadi simbol dari KPK.

Dan terakhir yang diungkap Novel adalah kasus mega korupsi proyek pengadaan e-KTP yang melibatkan sejumlah nama besar baik dari kalangan eksekutif, legislatif dan juga pengusaha besar.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto juga mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk Tim Pencari Fakta guna mengungkap kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. 

"Saya pikir perlu dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF), agar kasus ini dapat diungkap, dan dapat diketahui siapa aktor intelektualnya," kata Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, akhir pekan lalu.

Meski demikian, bukan berarti ide pembentukan TPF tersebut hendak menafikan apa yang telah dilakukan pihak kepolisian selama ini, imbuh Agus.

"Tentu dengan ada support dari TPF, diharapkan kasus ini akan lebih cepat terungkap," jelas Agus.


.ebiet/me