Advertisement
 |
| Ahokers dan massa warga dalam aksi pengumpulan 1 juta KTP di depan Balaikota Jakarta, Sabtu (13/5). (Foto: Ist) |
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Advokasi Ahoker (massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias) untuk membebaskan Ahok pada pengadilan tingkat banding, mulai dilakukan dengan aksi pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di depan balaikota pada hari ini, Sabtu, 13Mei 2017.
Sebuah spanduk raksasa disiapkan untuk menempelkan foto copi KTP warga yang tidak setuju dengan vonis dua tahun penjara yang dijatuhkan majelis hakim PN Jakarta Utara, pada Selasa, (9/5) yang lalu.
"Warga sangat antusias, mereka datang dengan sukarela mengantarkan foto copinya. Mereka tidak setuju dengan vonis tersebut. Mereka tidak melihat adanya penistaan agama oleh Ahok. Vonis tersebut jelas menandakan hilangnya sikap bijak dan toleransi dalam kehidupan sosial kita," ujar Fatahillah Rizqi, salah seorang peserta aksi.
Fatahillah, yang juga adalah Koordinator ANCaR (Aliansi Nasional Cendikiawan Akar Rumput) mengatakan, vonis tersebut adalah gada yang menyakitkan bagi semangat toleransi dan kebebasan berpendapat.
"Apa yang dilakukan masyarakat ini adalah sebuah bentuk advokasi massa warga kepada Ahok, suatu perlawanan konstitusional atas putusan majelis hakim yang dinilai sebagai bentuk penistaan atas kebijakan, toleransi dan kebebasan berpendapat," tegasnya.
Desim, salah seorang peserta aksi lainya mengatakan pihaknya akan mengumpulkan KTP hingga 1 juta lembar sebagai bentuk perlawanan atas vonis yang dijatuhkan majelis hakim kepada Ahok.
Selain itu, Ahokers juga menuliskan nama Presiden Jokowi, Djarot Saiful Hidayat, Novel Baswedan, dan tokoh lain, dan dititipkan pesan agar membantu pembebasan Ahok.
Rencananya, jika target pengumpulan satu juta KTP telah terpenuhi, maka spanduk raksasa yang ditempeli foto copi KTP warga tersebut akan dipasang di Balaikota, sebagai simbol tuntutan warga bagi pembebasan Ahok.
.poltak/me