DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar
KPU Kota Banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar
KPU Kota Banjar

01 July 2017, 11:33 WIB
Last Updated 2021-07-10T11:03:02Z
HeadlineperistiwaPOLISI

Serangan di Masjid Falatehan Kado Hitam Untuk Polri

Advertisement
Petugas nampak berjaga-jaga pasca-peneyerangan di Masjid Falatehan, tak jauh dari Mabes Polri, Jumat (30/6). (Foto: Ist)
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Tanggal 1 Juli hari ini adalah HUT Bhayangkara ke-71, dan jaringan teroris telah memberikan sebuah kado hitam bagi Polri lewat serangan di masjid Falatehan yang terletak tidak jauh dari Markas Besar Polri di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat 30 Juni 2017.

Dalam serangan tersebut, dua anggota Brimob yang baru saja usai melaksanakan shalat Isya berjamaah mengalami luka-luka terkena sabetan sangkur lelaki tidak dikenal. Namun lelaki tersebut akhirnya berhasil ditembak mati setelah berusaha menyerang petugas.

"Serangan itu (penusukan dua anggota polisi) di dekat Mabes Polri adalah kado hitam untuk Hari Bhayangkara 2017 kali ini," kata Presedium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 1 Juli 2017.

Neta menduga kuat penyerangan di Masjid Falatehan tersebut pada Jumat malam itu, memanfaatkan momentum HUT Bhayangkara yang jatuh pada hari ini.

"Serangan tersebut jelas merupakan penghinaan kepada institusi Polri, karena dilakukan di jantungnya, di dekat Markas Mabes Polri. Karenanya Polri harus meningkatkan kewaspadaanya," tegas Neta.

"Indonesia Police Watch merasa prihatin dengan peristiwa ini. Setelah berhasil menyerang Polda Sumatera Utara dan membunuh seorang polisi, kelompok teroris makin nekat mendekatkan serangan ke Mabes Polri," tegasnya. 

Karenanya, Polri wajib meningkatkan kewaspadaan, kepekaan dan profesionalismenya. 

Perang terbuka yang dilakukan para pelaku teroris perlu disikapi Polri dengan memerangi jaringan teroris hingga ke akar dan membongkar siapa yang menjadi otak penyerangan beruntun terhadap polisi akhir-akhir ini.

"Apalagi, saat ini para teroris semakin agresif dan nekat, serta berani menyebarkan secara terbuka rencana serangannya ke jajaran kepolisian," kata Neta.


.me