Advertisement
Kota Banjar, Mejahijau.net - Dalam rangka Pencegahan Dan Penyelesaian Konflik Sosial Di Kota Banjar Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2024, Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Kota Banjar Menggelar Optimalisasi Dan Sinergitas Forkopimda dengan tema "Dalam Pencegahan Dan Penyelesaian Konflik Sosial Di Kota Banjar Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2024, Jum'at Tanggal 31 Mei 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kelurahan Hegarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar. Hadir dalam kegiatan tersebut, Forkopimda, Unsur Pemerintahan, Ormas Dan Okp, Akademisi.
Kepala Kesbangpol Kota Banjar, Deddy Suryadi mengatakan, terdapat
70 kejadian yang tersebar di 15 kabupaten kota di jawa barat dengan peringkat
kasus tertinggi terjadi di kabupaten bandung sebanyak 21 kasus, kabupaten bogor
sebanyak 11 kasus dan kabupaten tasikmalaya sebanyak 10 kasus.
“Alhamdulillah kota banjar rendah akan rawan konflik
dibanding dengan kota - kota lain di jawa barat, Oleh sebab itu kegiatan ini
dipandang perlu untuk dilaksanakan guna mengoptimalkan sinergitas forkopimda
dalam pencegahan dan penyelesaian konflik sosial menjelang pilkada serentak
tahun 2024. Sebuah cita-cita besar kami untuk mewujudkan pilkada serentak di
kota banjar tahun 2024 yang aman dan damai, ujarnya.
“mari kita jaga kondusifitas di wilayah kota Banjar ini
menjelang pilkada serentak 2024, hindari konflik antara timses calon, konflik
antara panitia penyelenggara pilkada ini. Alhamdulillah banjar ada 12 orang
bakal calon yang akan mencalonkan dan nanti pada saatnya KPU akan mengumumkan
calon - calon walikota Banjar”, ucap Ida.
Menurutnya, sebagai penjabat walikota bertugas untuk mensosialisasikan
dan menghindari konflik sosial menjelang pilkada serentak 2024 kota Banjar. Ida
menambahkan, Jangan percaya berita hoax dan jangan terpengaruh oleh pihak-pihak
yang akan mengadu domba.
“masyarakat Banjar harus pintar dalam memilah dan memilih
calon pemimpin Banjar fan hindari money politic.semoga kota panjar kedepannya
memiliki pemimpin yang lebih baik lagi”, tambahnya.
Kapolres Banjar AKBP Danny Yulianto, S.I.K., M.H
mengungkapkan, Konflik sosial adalah pertentangan/benturan fisik 2 kelompok
anggota masyarakat atau lebih yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan, ada
beberapa tahapan penanganan konflik yaitu, identifikasi, pencegahan, penanganan
dan pasca konflik. faktor-faktor penyebabnya adalah Perbedaan antar perorangan,
Perbedaan kebudayaan, Perbedaan kepentingan, adanya kepentingan politik dan
Perubahan social.
“saya yakin, semua mempunyai visi dan misi yang sama untuk
mensuseskan pilkada serentak 2024 ini. Apabila ada permasalahan kedepan silahkan
serahkan kepada kami dan tempuh sesuai prosedur yang berlaku agar tidak menjadi
blunder buat kita sendiri.
Kapolres Menambahkan, kepolisian memiliki pelayanan 110
Polres Banjar, pelayanan tersebut terbuka 24 Jam untuk pengaduan masyarakat
kota Banjar, Cara mengatasi konflik sosial yaitu Fokus pada Penyelesaian
Konflik, menyelesaikan dengan kepala dingin, Melakukan Diskusi, tidak menjadi
kompor/memperkeruh kepada kedua pihak yg sedang berkonflik.
“mari kita sukseskan”, Pungkasnya. (AO/TN)