16 November 2024, 09:27 WIB
Last Updated 2024-11-16T02:27:49Z
HeadlineNews

PKL Kuliner Puspa Siliwangi Mungkinkah Terancam Gulung Tikar ?

Advertisement

KUNINGAN, MH


Para pedagang kaki lima yang menyajikan berbagai jenis makanan bertempat di Puspa Siliwangi (menempati eks bangunan SDN 17 Kuningan) sudah mulai ketar - ketir (ketakutan) sebab dagangannya jarang laku, antara jumlah pedagang dan pembeli lebih banyak pedagang, mereka memikirkan prospek kedepan akan seperti apa dan bagaimana.

Keluhan para pedagang kuliner kaki lima kepada awak media online Meja Hijau net (16/11) mengemukakan, walaupun ada hiburan karaoke dan live dangdut para pengunjung yang jajan tetap minim tidak ada perubahan, "walaupun ada yang jajan hanya makanan tertentu, saya bingung pak ..! tiap hari yang jajan bisa dihitung oleh jari, sedangkan teman - teman pedagang harus membayar hutang bekas modal" ujar salah seorang pedagang yang enggan ditulis jati dirinya di media.

Menurut Furqon Karmani, SE yang mengaku sebagai pengamat UMKM dan pelaku ekonomi kepada Meja Hijau net (16/11) mengatakan, gagasan Pemkab Kuningan dalam menampung pedagang kaki lima di Puspa Siliwangi Kota Kuningan itu bagus sekali, namun yang jadi persoalan apabila situasi sepi pembeli si pedagang akan jenuh dan depresi mental, "untuk meramaikan sebuah komplek para pedagang harus didukung dengan jumlah penduduk yang padat, sedangkan di Kota Kuningan jumlah penduduk hanya seadanya dan tidak ada perusahaan industri yang besar" tambahnya.

Hasil pemantauan Meja Hijau dalam setiap harinya nampak yang jajan tidak begitu banyak walaupun disuguhkan dengan hiburan live dangdut, bahkan ada beberapa pedagang yang sudah tidak jualan lagi.

Terkait dengan prospek para pedagang kuliner kaki lima di Puspa Siliwangi yang banyak mengeluh, awak media online Meja Hijau net mencoba menghubungi kepala dinas koprasi UMKM dan perindag Kab Kuningan Trisman, M.Pd melalui telepon selularnya, beberapa kali ditelp dan di WA tidak diangkat dan tidak di coment kemungkinan pejabat tersebut sedang tidak ingin diganggu. (Anton) ***