Advertisement
BANJAR, Mejahijau.net – Putaran kedua MLD Spot Autokhana Kejurnas Slalom 2025 sukses digelar di komp Terminal Tipe A Kota Banjar, Jawa Barat Minggu (20/7/2025) dengan antusiasme tinggi dari penonton dan peserta. Event otomotif berskala nasional ini menjadi magnet baru bagi pecinta motorsport di daerah, apalagi digelar dengan konsep kolaborasi antara balap dan hiburan yang pertama kali terjadi di Banjar.
Sebanyak 138 starter dari berbagai daerah di Indonesia ambil bagian dalam ajang ini. Mereka datang dari berbagai provinsi, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Banten, DIY, Sulawesi Selatan, hingga Sulawesi Utara. Peserta terbagi ke dalam tiga grup utama: Grup A, Grup B, dan Grup F, dengan total 13 tim yang mendaftarkan diri untuk kejuaraan beregu (5 tim di Grup A, 5 tim di Grup B, dan 3 tim di Grup F).
Kelas yang diperlombakan mencakup berbagai jenis kendaraan, mulai dari mobil dengan kapasitas mesin kecil hingga yang berpenggerak roda belakang. Kategori seperti A1, A2, A3, serta B1, B2, B Open, hingga FFA (Free For All) menjadi arena adu cepat sekaligus adu skill para pembalap slalom.
Tiket masuk hanya Rp30.000 dengan sistem bundling produk, menarik perhatian hingga 2.000 penonton yang memadati venue sepanjang hari. Tidak hanya menyuguhkan kompetisi sengit, acara ini juga menyuguhkan hiburan di area komunitas seperti car show, game community, dan talkshow bersama 15 komunitas otomotif dari Banjar dan Ciamis.
Sebagai puncaknya, konser Shaggydog menutup hari dengan euforia yang membuncah dari pagi hingga malam. Adrianus Wongz, perwakilan dari MLD Spot, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung, mulai dari Forkopimda, stakeholder, hingga komunitas otomotif lokal.
Total hadiah yang disiapkan dalam Kejurnas Slalom 2025 ini mencapai Rp540 juta, dengan Rp65 juta dibagikan tiap putaran dan Rp215 juta khusus untuk juara nasional.
Setelah Surabaya dan Banjar, rangkaian putaran berikutnya akan digelar di Yogyakarta (September), Purwokerto (Oktober), dan Bandung Kota (November). Gelaran ini bukan hanya jadi ajang balap, tapi juga penggerak geliat ekonomi kreatif dan pariwisata daerah.(T)