Tito Santiko
04 August 2025, 15:33 WIB
Last Updated 2025-08-04T08:34:02Z

Ekonomi Sulit, Pejabat Justru Gencarkan Program Belanja di Pasar Rakyat.

Advertisement

 


BANJAR , Mejahijau.Net -- Di tengah kondisi ekonomi yang makin sulit dirasakan masyarakat, kebijakan pemerintah daerah Kota Banjar justru menuai sorotan. Bukannya fokus pada solusi jangka panjang, para pejabat memilih menggulirkan program belanja di pasar  Rakyat sebagai bentuk dukungan  terhadap pedagang kecil.

Program ini melibatkan wali kota, wakil wali kota, dan jajaran pejabat eselon dua yang secara berkala berbelanja di pasar Banjar. Menurut Wali Kota dalam sambutannya nengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong geliat ekonomi mikro serta menunjukkan keberpihakan pada sektor informal.

Namun, di sisi lain, masyarakat mempertanyakan efektivitas program ini. “Kami butuh harga kebutuhan pokok yang stabil dan peluang usaha yang nyata, bukan sekadar tontonan pejabat belanja di pasar,” ujar Siti, seorang ibu rumah tangga yang sedang belanja  di Pasar Banjar

Ironisnya,   toko modern banyak tersebar di kota Banjar . Data dari dinas terkait menunjukkan adanya peningkatan jumlah toko modern , terutama di sekitar kawasan pemukiman dan dekat pasar Rakyat

Kondisi ini memicu kekhawatiran pedagang pasar akan keberlangsungan usaha mereka. “Toko midern berada di kiri ,kanan , selatan dan utara di areal pasar  . Mereka bisa jual murah karena modal besar. Kita mana bisa bersaing?” keluh Eman , pedagang sembako di pasar.

Sementara Pengamat kebijakan publik, Solihin dari Lentera, menilai program belanja di pasar tradisional hanya bersifat simbolik. “Yang dibutuhkan masyarakat adalah keberpihakan konkret, seperti pembatasan toko modern di area tertentu dan subsidi untuk pedagang kecil. Kalau tidak, pasar tradisional akan semakin terpinggirkan,” ujarnya.

Masyarakat berharap pemerintah tidak hanya hadir dalam bentuk seremonial, tetapi benar-benar melindungi ekonomi rakyat kecil di tengah tekanan ekonomi yang makin berat. (T)