Advertisement
Banjar ,Mejahijau.Net – Kepedulian terhadap penyandang disabilitas di Kota Banjar mendapat perhatian serius dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjar. Melalui Dharmasamavta Foundation, sejak Februari lalu hingga kini, Kejari Banjar konsisten mengakomodasi minat dan bakat anak-anak berkebutuhan khusus, khususnya di bidang seni. Program ini tidak hanya berhenti pada pembinaan, tetapi juga diarahkan untuk membuka akses lapangan pekerjaan, pendidikan, hingga pelatihan yang layak.
Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejari Banjar, Alif Darmawan Maruszama, menyebut langkah ini lahir dari kesadaran bahwa penyandang disabilitas membutuhkan ruang yang sama untuk berkarya. “Kami melihat banyak potensi luar biasa. Tugas kami membantu menjembatani agar bakat itu tidak hilang begitu saja,” ujarnya.
Upaya ini juga mendapat dukungan moral dari sejumlah tokoh nasional. Raffi Ahmad, yang ditunjuk Presiden sebagai Utusan Khusus Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, menilai inisiatif tersebut selaras dengan misi pemerintah mendorong anak muda dan pekerja seni berdaya.
Hal senada disampaikan Prof. Reda Manthovani, Jaksa Agung Muda Intelijen sekaligus Chef de Mission kontingen NPC Indonesia untuk Paralimpiade. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membuka akses lebih luas bagi disabilitas. “Kita butuh keberpihakan nyata, bukan hanya seremoni,” tegas Reda yang juga dikenal sebagai tokoh relawan disabilitas nasional.
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni pun dinilai memiliki peran penting dalam mendukung ketersediaan lahan, fasilitas, serta ruang terbuka yang ramah disabilitas. Dukungan lintas kementerian diharapkan bisa memperkuat program pembinaan yang telah dimulai di Banjar.
Kejari Banjar menekankan, pembinaan anak-anak disabilitas bukan semata tugas kejaksaan. Pemerintah daerah hingga pusat perlu ikut turun tangan. Dengan sinergi tersebut, penyandang disabilitas tidak hanya diberi ruang untuk berkarya, tetapi juga kesempatan setara dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial. (Tito)