Advertisement
BANJAR , Mejahijau.Net — Kesemrawutan parkir di depan Rumah Sakit Mitra Idaman (RS MI) Banjar akhirnya mendapat sorotan serius dari Organisasi Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS) dan dibawa ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Kondisi lalu lintas di sekitar rumah sakit menjadi semrawut karena banyak pengunjung yang memarkir kendaraan di area terlarang, termasuk di atas marka jalan yang seharusnya steril dari parkir.
Meski sudah dipasang rambu larangan parkir, masyarakat tetap menggunakan area tersebut untuk memarkir kendaraan. Situasi ini menimbulkan kemacetan, terutama pada jam kunjungan dan saat aktivitas pelayanan sedang padat.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banjar Asep Sutarno menjelaskan, konsep penataan parkir sebenarnya sudah dirancang sejak lama oleh konsultan. Namun, implementasi di lapangan tidak berjalan sesuai rencana. “Konsep sudah ada, tetapi penerapannya tidak sesuai sehingga pengunjung tetap memilih parkir di tempat terlarang,” ujarnya.
Menanggapi kondisi ini, organisasi masyarakat Gibas melalui ketuanya Gintara Ginting mempertanyakan lemahnya pengawasan pemerintah. Mereka menilai Dishub bersama pihak kepolisian lalu lintas harus segera turun tangan untuk menertibkan. “Pemerintah jangan tinggal diam. Ini harus cepat ditindak supaya tidak merugikan masyarakat lain,” tegas Ginting
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RS Mitra Idaman drg. Eka Lina Liandari menyampaikan bahwa pihaknya diberi waktu satu minggu untuk menertibkan persoalan parkir di area depan rumah sakit. Ia memastikan akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar masalah ini segera teratasi.
DPRD Banjar pun ikut menyoroti kasus ini. Mereka menilai manajemen rumah sakit bersama pemerintah daerah harus serius menata ulang sistem parkir agar tidak menimbulkan keresahan publik. Jika tidak segera dibenahi, dikhawatirkan kondisi semrawut ini akan terus berulang dan memperburuk kelancaran arus lalu lintas di sekitar RS Mitra Idaman.(T)
