Advertisement
BANJAR , Mejahijau.Net– Polemik antara Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Balokang (FKMPB) dengan Pemerintah Desa Balokang kembali menjadi perhatian publik setelah forum tersebut mencabut sejumlah bender yang sebelumnya dipasang sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah desa.
Pertemuan antara pihak desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan forum yang dimediasi oleh pihak kecamatan sempat menuai reaksi beragam dari masyarakat. Pertemuan yang digagas oleh BPD itu disebut penuh dengan syarat dan memunculkan berbagai tafsir di tengah warga.
Ara Sutara, Ketua FKMPB, menjelaskan bahwa pencabutan bender dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama dengan pemerintah desa. “Kami sudah sampaikan kepada pihak desa, jika memang siap untuk bermediasi, cukup layangkan surat resmi. Begitu surat kami terima, kami langsung cabut semua bender,” ujar Ara saat dihubungi Mejahijau.Net.
Namun, pasca pencabutan bender, beredar isu di masyarakat bahwa forum tersebut telah menerima uang dari pemerintah desa sebagai imbalan untuk meredam kritik. Ara dengan tegas membantah tudingan itu. “Tidak benar sama sekali. Kami tidak pernah menerima uang dari pihak mana pun, apalagi dari pemerintah desa. Kalau pun ada niat seperti itu, kami jelas menolak,” tegasnya.
Ara menambahkan, tujuan forum sejak awal murni untuk mendorong transparansi dan perbaikan tata kelola pemerintahan desa. “Insya Allah, kami akan tetap konsisten pada niat awal kami, yaitu membantu memperbaiki hal-hal yang belum baik di Pemerintah Desa Balokang. Diterima atau tidak oleh BPD dan pemdes, kami akan terus berjalan,” katanya.
Meski sempat menuai polemik, langkah FKMPB dinilai sebagian warga sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi jalannya pemerintahan di tingkat desa. Pihak kecamatan berharap ke depan komunikasi antara forum dan pemerintah desa bisa berjalan lebih terbuka dan konstruktif demi kepentingan warga Balokang secara keseluruhan.(T)

