Advertisement
Ilustrasi
KUNINGAN, MH
Di penghujung berakhirnya tahun 2025 begitu sangat menyesakan dada dan pikiran bagi para ketua K 3 S SD, ketua MKKS SMP/SMA - SMK berikut kepala desa, sebab ada beberapa kelompok yang datang ke sejumlah lembaga tersebut dengan menjual barang - barang yang tidak begitu penting dengan harga yang begitu mahal.
Menurut Ahmad Suhendra yang mengaku mantan aktivis pergerakan di Jakarta yang kini tinggal di Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan Jawa Barat, belum lama ini kepada awak media online Meja Hijau belum lama ini mengemukakan, sejumlah kelompok yang terorganisir menjual paksa barang - barang seperti buku dokumenter, foto pejabat, alat peraga, kalender dan berbagai jenis barang lainnya, mereka menjual secara kolektif dengan cara melobi K 3 S SD, Ketua MKKS dan para kepala kepala desa, hal ini sudah mereka lakukan, apabila pimpinan lembaga tersebut tidak mau membeli mereka menakut - nakuti akan memberitakan kelemahan sejumlah sekolah atau desa.
Masih jelas Ahmad Suhendra, para ketua K 3 S SD, Ketua MKKS juga para kepala desa berhak menolak penjualan barang - barang yang harganya begitu mahal, "jangan takut .. ! kita harus menghemat anggaran uang dari pemerintah, apabila ada tekanan laporkan aja ke APH yang ada didaerah terdekat" ungkap Ahmad
Dilain pihak ada keluhan dari salah seorang ketua K3S SD yang ada di Kuningan Timur dan yang bersangkutan tidak ingin ditulis jati dirinya, menurutnya sebagai ketua K 3 S tidak bisa memutuskan dalam membeli barang - barang secara kolektif untuk sejumlah SD di suatu wilayah kecamatan, terlebih banyak sekolah yang siswanya sedikit, " apabila dipaksakan akan mengurangi uang dana BOS" keluhnya. (Anton) ***
.jpg)