Advertisement
KUNINGAN, MH
Jelang memperingati HGN (hari guru nasional) dan Hut PGRI tahun 2025, SDN 17 Kuningan yang memiliki jumlah siswa sebanyak 680 orang dengan gedung sekolah yang begitu megah menurut penilaian sejumlah pemantau pendidikan sekolah ini merupakan terbesar di Jawa Barat, dalam menyambut HGN berikut Hut PGRI semua orang tua siswa juga peserta didik siap mendukung momentum yang begitu sangat bersejarah terutama guru sebagai pelopor dunia pendidikan dalam mencerdaskan anak bangsa.
Untuk mengetahui kemajuan sekolah tersebut awak media online Meja Hijau mencoba menghubungi Agus Susanto, S.Pd sebagai kepala SDN 17, dengan sikap ramah dan familiar diruang kerjanya (12/11) mengemukakan, diera globalisasi seiring dengan kemajuan jaman para guru disekolah tersebut bekerja keras mendidik, mengajar dan melatih siswanya dan hasilnya cukup membanggakan, ini terbukti siswa - siswi SDN 17 Kuningan bisa bersaing dilevel tingkat Kabupaten Kuningan dan Provinsi Jawa Barat.
Lebih jauh Agus Susanto memaparkan, sekolah yang ia pimpin begitu optimis untuk menatap masa depan artinya siap bersaing dari berbagai perlombaan dan pertandingan, adapun sejumlah prestasi yang telah dikoleksi yakni juara pupuh harapan 1 putri tingkat Kab Kuningan, juara harapan 3 lomba borangan (bodor sorangan) putri tingkat Kabupaten, juara harapan 1 borangan putra tingkat Kabupaten, juara 2 lomba nadoman tingkat Kabupaten, juara harapan 1 lomba pupuh putri tingkat Kabupaten, juara 3 lomba tari tingkat Provinsi Jawa Barat juga sering mengikuti lomba renang tingkat wilayah III Cirebon dan bayak lagi prestasi lainnya.
Para orang tua peserta didik dan komite begitu apresiasi dengan akan diselenggarakannya HGN dan Hut PGRI baik tingkat Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat dan tingkat Nasional.
"Kami bangga menyekolahkan putra - putri di SDN 17 Kuningan yang dikenal sebagai sekolah unggulan, selamat ulang tahun buat bapak dan ibu guru, semoga HGN berikut Hut PGRI dijadikan motivasi dalam mendidik putra - putri kami dalam meraih prestasi yang berikutnya" ungkap sejumlah orang tua siswa yang kebanyakan ibu - ibu berusia muda. (Anton) ***

