Advertisement
BANJAR ,MEJAHIJAU.NET --- Upaya mengurangi timbunan sampah plastik mendapat angin segar dengan hadirnya mesin teknologi pengolahan plastik menjadi bahan bakar. Inovasi ini mulai dilirik berbagai daerah sebagai langkah konkret mengatasi permasalahan limbah yang kian mendesak.
Desa Kujangsari Kecamatan Langensari misalnya melalaui pemerintah Desa yang di motori Aino Sukirno ini membuat sebuah riset mesin yang bekerja dengan prinsip pirolisis, yaitu memanaskan sampah plastik pada suhu tinggi tanpa oksigen sehingga menghasilkan tiga produk utama: bahan bakar cair (fuel oil), gas, dan residu padat. Proses ini memungkinkan sampah plastik—yang sebelumnya sulit terurai secara alami—berubah menjadi sumber energi alternatif yang bisa dimanfaatkan kembali.
Menurut Aoni mesin pengolahan, teknologi ini mampu mengolah berbagai jenis plastik, dari jenis PP (polypropylene), PE (polyethylene), hingga PS (polystyrene). Dalam satu kali proses, mesin berkapasitas menengah dapat menghasilkan bahan bakar setara solar dan pertalit minyak ringan, yang kemudian bisa digunakan untuk kebutuhan industri atau diolah lebih lanjut agar memenuhi standar tertentu.
Selain mengurangi volume sampah, teknologi ini dinilai memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat dan pemerintah Desa Setiap kilogram plastik yang diproses menghasilkan porsi bahan bakar yang nanti nya bisa dijual kembali, sehingga membuka peluang bisnis berbasis lingkungan. Pemerintah Desa Kujangsari yang mulai mengadopsi mesin ini melihatnya sebagai salah satu strategi pengurangan sampah yang lebih efisien dibanding penimbunan atau pembakaran terbuka.
Sementara Kepala Desa Kujangsari Mujahid di hadapan awak media mengatakan dengan teknologi ini perlunya adanya regulasi dan pengawasan ketat, terutama terkait standar emisi dan kualitas bahan bakar yang dihasilkan. Ujarnya
Proses pirolisis yang tidak memenuhi standar dapat menghasilkan polutan berbahaya. Karena itu, kami akan implementasi mesin sebaiknya diikuti dengan pelatihan operator serta pengujian berkala . Nanti nya.
Hadirnya teknologi ini menandai langkah progresif dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. Jika diterapkan secara konsisten dan berstandar, mesin pengolah plastik menjadi bahan bakar dapat menjadi salah satu solusi nyata mengatasi persoalan sampah yang selama ini membebani Masyarakat Kujangsari umumnya kota Banjar, Menurut Kades Kujangsari , kami harus jadi pelaku industri, dan masyarakat kini ditantang untuk memanfaatkannya secara bijak demi lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Pungkasnya.(T)


