27 March 2017, 07:18 WIB
Last Updated 2017-03-27T00:25:55Z
ISU

Bupati Dedi Akan Pidanakan Anak yang Gugat Ibunya

Advertisement
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, duduk bersimpuh di hadapan Siti Rokayah alias Amih, layaknya seorang anak, saat menemui ibu dan nenek 85 tahun tersebut di rumah anaknya, di Kelurahan Muara Sanding, Kabupaten Garut, Sabtu 25 Maret 2017 malam. (Foto: Ist)
MEJAHIJAU.NET, Garut -  Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, kemungkinan akan memidanakan anak dan menantu yang telah menggugat Siti Rokayah alias Amih, 85 tahun, senilai Rp 1,8 Milyar atas hutangnya yang hanya sebesar Rp20 juta.

Namun Dedi akan mendahulukan dan mengutamakan pendekatan kekeluargaan daripada pendekatan hukum. Dedi mengatakan akan menemui Yani dan Haryanto, anak dan menantu Amih, baik itu sebagai teman atau sebagai sesama anak, dan berusaha membujuk keduanya agar masalah ini dapat diselesaikan secara baik-baik, 

"Kecuali setelah kita bujuk dan diberi pengertian, tetap juga menuntut pelunasan yang nilainya tidak rasional, baru kita ambil langkah hukum. Apa yang dilakukan keduanya, dapat dikategorikan sebagai pemerasan," kata Dedi, saat menemui Amih di rumah anak bungsunya, Leni Nuraeni, 43 tahun, di Kelurahan Muara Sanding, Kabupaten Garut, Sabtu 25 Maret 2017 malam.

Langkah pamungkas Dedi yang akan memidanakan Yani dan Haryanto, secara hukum dapat diterima, karena hutang Amih yang hanya berjumlah Rp20 juta, tetapi harus dilunasi hingga mencapai angka Rp1,8 miliar, adalah tidak rasional.

Amih terlihat bahagia saat disambangi Dedi, dan ibu beranak 13 itu juga tidak sungkan-sungkan mencurahkan isi hatinya kepada Dedi yang juga dikenal sebagai budayawan itu.

"Saya mengucapkan terimakasih karena Pak Dedi bersedia menemui saya langsung. Saya minta Pak Dedi segera menemui anak dan menantu saya di Jakarta yang menuntut ganti rugi 1,8 miliar," kata 
Siti Rokayah kepada Dedi.

Amih meyakini Dedi adalah orang yang tepat untuk dijadikan sosok yang bisa menyelesaikan permasalahan yang tengah dihadapinya itu. 

Karena, Dedi, kata Amih, di tengah kesibukanya sebagai bupati, telah menyempatkan diri datang ke Garut hanya untuk membantu permasalahan hukum yang menderanya.

"Saya sangat yakin kalau Pak Dedi ini anak yang berbakti pada orang tua, sudah rela jauh datang ke sini untuk emak," ujarnya.

Dedi Mulyadi sendiri mengaku langkahnya untuk membantu Siti Rokayah murni tanpa diembeli maksud apa-apa.

"Niat saya ikhlas membantu, tidak ada kepentingan apa-apa," kata Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat tersebut.

Dedi mengaku, ketika melihat sosok Amih ia kembali teringat akan Almarhumah ibunya yang kini telah tiada. Dedi juga menggambarkan dan menyadari bahwa seorang anak tak akan mampu membayar perjuangan ibu selama membesarkan anak-anaknya.

"Saya tak punya maksud apa-apa. Saya hanya teringat almarhum ibu saya. Saya tahu bahwa seorang
anak tak akan bisa membayar pengorbanan seorang ibu selama hidupnya," kata Dedi sambil dengan mata berkaca-kaca. Sesaat kemudian Dedi menyeka air matanya, dengan lengan bajunya. 

Karena itu dia berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan keluarga tersebut setelah ditunjuk sebagai kuasa keluarga. Dedi juga meminta Siti Rokayah agar tetap tenang.


.zae