DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar
KPU Kota Banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar
KPU Kota Banjar

23 March 2017, 10:30 WIB
Last Updated 2021-07-10T11:03:02Z
HeadlineISUperistiwa

Isu Penculikan Anak Provokasi Warga Walantaka, 2 Wanita Paruh Baya Dihakimi Massa

Advertisement
MEJAHIJAU.NET, Serang - Isu penculikan anak saat ini sedang menghantui warga Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, sehingga membuat warga panik dan penuh buruk sangka terhadap orang tidak dikenal.

Setidaknya sudah dua orang wanita paruh baya di wilayah Kecamatan Walantaka, Kota Serang, dihakimi massa karena dicurigai sebagai penculik anak.

Kali ini menimpa seorang wanita paruh baya, ia menjadi korban isu penculikan anak di Kampung Nyapah Masjid, Kelurahan Nyapah, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Rabu 22 Maret 2017. Entah siapa yang memulai ketika wanita itu berjalan lewat di kampung tersebut, tiba-tiba ada teriakan, culik anak, culik anak.

Warga pun datang ramai-ramai, dan tanpa banyak tanya langsung menghakimi wanita yang diduga gelandangan itu. Korban mengalami babak belur, dan oleh petugas Polsek Walantaka diselamatkan dan dibawa ke Puskesmas setempat.

Kapolsek Walantaka, AKP Atip Ruhyaman, menyesalkan sikap warga yang main hakim sendiri, dan termakan isu penculikan anak. 

"Kami menyesalkan sikap warga yang main hakim sendiri. Di wilayah Walantaka, ini kejadian kedua kalinya," kata Atip di kantornya, Kamis (23/3).

Kejadian sebelumnya menimpa seorang nenek di Kampung Tanjak, dan yang menjadi korba amuk massa adalah seorang nenek.

Untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa, Atip, selaku Kapolsek telah memerintahkan anak buahnya, terutama personil Bhabinkamtibmas untuk memberikan penerangan kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri, dan jika melihat orang tidak dikenal dan mencurigakan, agar warga melapor kepada aparat kepolisian.

Isu peculikan anak saat ini memang sedang marak menghantui masyarakat, tidak saja di wilayah Banten, tetapi juga di banyak daerah di Indonesia. Isu ini pun semakin gencar, karena banyaknya berita hoax di media sosial. 

Pihak Polri pun menghimbau agar warga tidak cepat termakan isu. Dan selain itu meminta agar warga yang bertetangga untuk saling menjaga anak mereka masing-masing.

"Kiranya warga dapat saling membantu mengawasi anak-anak di lingkungan mereka tinggal," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul,  di Jakarta, Selasa, (21/3).



.her