DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar
KPU Kota Banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar

DCS ( Daftar Calon Sementara ) anggota DPRD Kota banjar
KPU Kota Banjar

22 March 2017, 22:48 WIB
Last Updated 2017-03-22T15:48:44Z
peristiwa

Pengemudi Angkot dan Pengojek Online Kembali Bentrok, Bogor Sempat Mencekam

Advertisement
Petugas nampak berupaya meredakan amukan para pengojek online yang tidak terima rekan mereka dianiya sopir angkot di kota Bogor, Rabu 22 Maret 2017. (Foto: Ist)
MEJAHIJAU.NET, Bogor - Bentrok antara pengemudi angkutan kota (angkot) dan pengojek online kembali terjadi di kota Bogor,  Rabu 22 Maret 2017, dan kali lokasi bentrok di kawasan Terminal Laladon, Ciomas, Kabupaten Bogor, dan sepanjang Jalan Raya Laladon-Dramaga. 

Akibatnya, sejumlah kendaraan, baik angkutan perkotaan bewarna biru (Angkot Kabupaten) yang biasa beroperasi dan mangkal di terminal perbatasan kota/Kabupaten Bogor rusak berat.

Suasan kota Bogor, akibat bentrokan tersebut, sempat mencekam, terutama di kawasan Terminal Laladon, mulai dari simpang Laladon, Bubulak hingga Kampus IPB Dramaga.

Arus lalu lintas pun sekejap menjadi macet parah. Ratusan petugas kepolisian, baik dari Polres Bogor maupun Polresta Kota Bogor, segera turun dan melakukan blokade di ruas Jalan Raya Laladon-Bubulak-Dramaga.

Bahkan, dua pimpinan kepolisian di wilayah tersebut masing-masing Kapolres Kota Bogor, Kombes Pol Suyudi Ario Seto dan Kapolres Kabupaten Bogor, AKBP Andi Moch Dicky Pastika Gading, tampak turun ke lapangan guna meredakan situasi.

Keterangan diperoleh, bentrok dipicu oleh aksi pemukulan yang dilakukan para sopir angkot terhadap para pengojek online yang diketahui mangkal di kawasan terminal Laladon, padahal berdasarkan kesepakatan sebelumnya, para pengojek untuk sementara dilarang mengangkut penumpang dari kawasan terminal.

Salah seorang pedagang di lokasi bentrok mengatakan, para sopir angkot mengejar para pengojek online, walau para pengojek tersebut tidak mengenakan atribut, tetapi para sopir mengetahui mana yang pengojek online mana yang bukan.

"Ada yang sembunyi di  Alfamart ditarik keluar dan digebukin, mas. Motornya dirusak, hampir dibakar," terang Rustam seorang pedagang kelontong.

Para sopir angkot, kata saksi lain, melakukan sweeping, dan jika ketemu dihajar. Tapi tidak lama kemudian, tiba-tiba saja ratusan pengojek online sudah berkumpul dan balik menyerbu para sopir angkot.

"Tukang ojek online, tiba-tiba balik menyerang, dan terjadilah aksi saling lempar. wah, suasananya tegang sekali, mas," tutur Dahlan, seorang pedagang asongan.

Diperoleh keterangan, sejak banyak pengojek online beroperasi, pendapat sopir angkot melorot drastis, pendapatan hilang hingga 70 persen. 

"Boro-boro buat dibawa ke rumah, untuk setoran aja gak bisa," kata Yadi, salah seorang sopir angkot.

Belum diketahui berapa jumlah korban luka akibat aksi saling serang antar pengemudi angkot dan driver ojek online yang terjadi pada pukul 15.00 WIB itu. Namun, demikian dilaporkan tidak ada korban jiwa, sedangkan kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Bentrok antara sopir angkot dan pengojek online juga terjadi lusa Senin (20/3) lalu, juga disebabkan pemukulan seorang pengojek online oleh para sopir angkot.


.pol