Advertisement
 |
| Habib Rizieq Syihab |
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Mabes Polri mengancam akan meminta bantuan NCB (National Central Bureaus) untuk memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, yang 'kabur' ke luar negeri setelah Pilkada DKI Jakarta.
Rizieq, sehabis Pilkada memboyong keluarganya dan terbang ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah umroh, namun saat ini diduga berada di Malaysia.
"Kita lihat perkembanganya dulu, kalau memang diperlukan kita minta bantuan kepada NCB Interpol," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 12 Mei 2017.
Jika Mabes Polri meminta NBC Interpol untuk mengeluarkan red notice maka Rizieq akan menjadi buruan Interpol yang keanggotaanya sebanyak 198 negara, termasuk Kerajaan Arab Saudi.
Polisi, dalam hal ini Polda Metro Jaya, telah dua kali melayangkan surat panggilan kepada Rizieq,d an meminta hadir untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan Chat mesum dengan seorang perempuan yang diduga adalah Firza Husein.
"Kita akan lakukan jemput paksa, begitu dia (Habib Rizieq) menginjakan kakinya di tanah air," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada awak media, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (12/5).
Argo menuturkan, oleh penyidik Polda Metro Jaya, Rizieq terakhir dipanggil pada hari Senin, 8 Mei 2017, untuk diperiksa pada Rabu, 10 Mei, tanggal 10 (Mei 2017), namun yang bersangkutan tidak hadir dan juga tidak memberitahukan alasaan ketidakhadiranya.
"Yang bersangkutan tidak hadir, jadi kita tunggu, nanti kalau ada segera kita bawa,” tegas Argo.
Namun demikian, lanjut Argo, yang dibawa paksa nantinya hanya Rizieq seorang, sedangkan kepada isterinya, meskipun juga akan diperiksa dalam kasus chat mesum tersebut, namun tidak akan dilakukan upaya paksa.
.poltak/me