Advertisement
Banjar , Mejahijau.Net – Ribuan warga memadati Jalan Suwarto, Kota Banjar, untuk menyaksikan alegoris dalam rangka peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025). Namun, kemeriahan yang biasanya menjadi ciri khas acara tahunan ini terasa berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sejumlah warga menyebut suasana perayaan tahun ini tidak semeriah yang diharapkan. Hal ini terutama dirasakan oleh para pedagang yang setiap tahun menggantungkan harapan pada peningkatan pendapatan selama acara berlangsung. Alih-alih mendapat untung, banyak pedagang mengaku dagangannya tidak habis terjual.
“Biasanya kalau alegoris itu rame, jualan cepat habis. Sekarang malah sisa banyak, rugi karena barang enggak bisa dijual lagi,” ujar salah satu pedagang makanan ringan yang ditemui di lokasi.
Salah satu faktor yang menjadi sorotan warga adalah perubahan waktu pelaksanaan acara. Jika biasanya alegoris digelar pada pagi hari dengan suasana lebih sejuk dan nyaman, tahun ini acara berlangsung pada siang hari. Akibatnya, masyarakat harus menonton di bawah terik matahari yang membuat sebagian penonton tidak betah berlama-lama.
“Kalau pagi lebih enak, sejuk, anak-anak juga semangat nonton. Sekarang panas banget, jadi kurang nyaman,” kata Agus, warga Banjar yang datang bersama keluarganya.
Meski ribuan warga tetap hadir, suasana di sepanjang jalur acara terasa kurang bergairah. Beberapa peserta alegoris terlihat semangat, namun antusiasme penonton tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.
Banyak warga berharap agar evaluasi dilakukan oleh panitia penyelenggara. Mereka menilai kemasan acara perlu diperbaiki, termasuk soal waktu pelaksanaan, agar perayaan HUT RI berikutnya bisa kembali meriah dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.
“Harapan kami tahun depan bisa balik lagi ke pagi hari, biar suasananya lebih ramai dan pedagang juga bisa ikut senang,” tambah Rina.
Dengan catatan tersebut, masyarakat Banjar berharap peringatan HUT RI ke depan tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga memberi dampak positif bagi seluruh warga, terutama para pedagang kecil yang menggantungkan rezeki dari keramaian acara tahunan ini.(T)