Tito Santiko
23 August 2025, 18:52 WIB
Last Updated 2025-08-23T11:52:49Z

Kirab Budaya HUT RI ke-80 di Ciaren Angkat Kearifan Lokal Sunda

Advertisement

 


Banjar , Mejahijau.Net – Peringatan HUT RI ke-80 di Rt. 13 Rw 40 Dusun Ciaren, Desa Balokang, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, ditutup dengan Kirab Budaya yang berlangsung sederhana namun sarat makna, Jum'at (22/8). Acara yang digagas Ketua RT   bersama Susanto sebagai motor penggerak kegiatan ini berhasil menghadirkan suasana penuh nuansa Sunda, mulai dari kuliner, busana, hingga seni pertunjukan.

Sejak memasuki lokasi acara, pengunjung langsung disambut cemilan khas Sunda yang ditata rapi. Beragam makanan tradisional seperti oyek, putri noong, nasi benyer, hingga gegetuk di tambah aneka rebusan disajikan dengan kemasan bernuansa Sunda. Sajian ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menjadi pengingat akan kekayaan kuliner tradisional yang semakin jarang ditemui.

Keseruan semakin terasa ketika berbagai seni khas Sunda ditampilkan. Tarian jaipong membuka panggung dengan enerjik, disusul rampak sekar yang membawakan lagu-lagu ikonik, termasuk “Manuk Dadali”, yang sontak menggugah rasa kebanggaan dan kebersamaan warga. Suara musik tradisional yang berpadu dengan lantunan vokal khas Sunda membuat suasana semakin semarak.

        

Keunikan acara tidak berhenti di situ. Seluruh peserta, baik pria maupun wanita, mengenakan busana tradisional Sunda. Warna-warna cerah kain dan ikat kepala yang khas membuat kirab budaya benar-benar terasa “Sunda pisan”. Kehadiran warga dengan antusias tinggi menunjukkan bahwa kesederhanaan tidak mengurangi nilai dan makna perayaan.

Susanto, selaku penggerak utama kegiatan, menegaskan bahwa kirab ini lahir dari semangat gotong royong warga. “Kami ingin menghadirkan acara yang sederhana, tapi penuh makna. Semuanya dilakukan bersama-sama, tanpa lelah, demi menjaga budaya Sunda sekaligus merayakan kemerdekaan,” ujarnya.

Kirab budaya ke-80 di Ciaren ini menjadi bukti nyata bahwa merawat tradisi dapat berjalan beriringan dengan semangat kebangsaan. Meski dikemas sederhana, kegiatan ini mampu menghadirkan kebersamaan, menanamkan rasa bangga terhadap budaya lokal, sekaligus memperkuat persaudaraan antarwarga di momentum peringatan kemerdekaan RI ke-80. (T)