Advertisement
KUNINGAN, MH
Dalam pengelolaan uang yang dikucurkan oleh pemerintah baik BOS (biaya operasional sekolah) maupun bantuan dana proyek seperti DAK (dana alokasi khusus) maupun revitalisasi hendaknya adanya transparansi kepada semua elemen masarakat seperti awak media ataupun LSM, ini menunjukan sebagai wujud nyata dalam memelihara hubungan kemitraan secara sinergitas.
Romi, S.Pd selama menjadi kepala sekolah baik sewaktu di Ancaran dan sekarang menjadi kepala SDN 1 Awirarangan kec / kab Kuningan, selalu tertutup sebagai pengguna anggaran, ia tidak ingin dipublikasikan baik yang bersipat positif maupun berita kontrol.
Tepatnya hari senin (7/8) sekitar pukul 11.00 Wib Romi, dihubungi oleh sejumlah awak media cetak dan online, terkait dengan implementasi penyerapan dana BOS selama ia menjabat di SDN 1 Awirarangan, karena sedikit ada temuan, namun Romi yang menurut pengakuannya akan pensiun beberapa bulan lagi begitu tertutup informasi baik penyerapan dana BOS maupun penggunaan dana proyek revitalisasi anggaran tahun 2025.
"saya menghaturkan banyak terimakasih atas kedatangan rekan - rekan media, untuk layanan konfirmasi bahan berita lain kali saja, yang jelas saya bekerja sesuai dengan aturan, adapun saya memiliki mobil Zenia itu pemberian anak saya, bukan dari hasil yang lain" ungkap Romi yang selalu memakai topi has pak Tino Sidin sebagai tokoh pelukis dimasa orde baru.
Para pengamat dan pemantau anggaran dana dari negara ke sekolah atau lembaga lain, perlu dipertanyakan termasuk dana BOS yang ada disekolah. (Anton) ***
