Advertisement
Banjar , Mejahijau.Net – Program Makan Bergizi Gratis yang seharusnya menjadi upaya pemerintah meningkatkan kesehatan siswa justru berujung petaka. Sebanyak 68 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Banjar dilaporkan mengalami keracunan makanan setelah mengikuti program tersebut.
Para siswa yang mengalami gejala mual, pusing, hingga muntah harus mendapatkan perawatan medis di beberapa rumah sakit. Dari data yang dihimpun, korban tersebar di RSU Banjar, RS Banjar Patroman, dan RS Mitra Idaman. Hingga berita ini diturunkan, sebagian siswa masih menjalani perawatan intensif oleh tim medis.
Wakil Wali Kota Banjar, H. Supriana, turut menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini. Saat ditemui wartawan, ia menegaskan bahwa pemerintah sangat menyesalkan insiden tersebut. “Atas nama pemerintah, kami merasa prihatin. Ini musibah, semua pasti tidak mengharapkan hal seperti ini terjadi,” ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Pemerintah, kata Supriana, akan memastikan penanganan medis bagi para siswa serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan program makan bergizi gratis. “Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi di kemudian hari,” tambahnya.
Hingga kini, pihak berwenang bersama Dinas Kesehatan Kota Banjar sedang menelusuri penyebab pasti keracunan. Sampel makanan dan minuman dari program tersebut telah dibawa ke laboratorium untuk diuji. Pemerintah juga berjanji akan mengungkap apakah insiden ini disebabkan oleh kelalaian penyedia makanan atau faktor lain.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri diluncurkan dengan tujuan menekan angka stunting dan meningkatkan gizi anak sekolah. Namun, insiden keracunan ini justru menimbulkan kekhawatiran publik sekaligus menjadi catatan buruk bagi pelaksanaan program.
Masyarakat kini menunggu langkah konkret pemerintah, baik dalam penanganan para korban maupun evaluasi terhadap sistem distribusi makanan agar kejadian serupa tidak kembali mencoreng tujuan mulia program tersebut.(T)


