Tito Santiko
05 November 2025, 16:26 WIB
Last Updated 2025-11-05T09:26:12Z

Kementerian PU Gelar Apel Siaga Hadapi Puncak Musim Hujan 2025–2026

Advertisement

 


BANJAR ,MEJAHIJAU.NET -- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengambil langkah cepat menghadapi peningkatan curah hujan yang diprediksi terjadi dalam beberapa pekan mendatang. Pemerintah menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana secara serentak di seluruh unit kerja, baik di tingkat pusat maupun daerah, pada Selasa (4/11/2025). Langkah ini menjadi komitmen untuk memperkuat mitigasi bencana hidrometeorologi selama musim hujan 2025–2026.

Apel berlangsung secara hibrid melalui Zoom yang menghubungkan seluruh balai di bawah Kementerian PU di Indonesia. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, memimpin langsung kegiatan tersebut. Turut hadir Kepala BMKG, Kepala Pusat Data BNPB, para Direktur Jenderal, dan pimpinan balai. Di daerah, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy mengikuti kegiatan ini secara daring bersama seluruh jajarannya.

Dalam arahannya, Menteri Dody menegaskan pentingnya kewaspadaan total menghadapi potensi hujan yang semakin meluas dari wilayah Barat ke Timur Indonesia. Ia menguraikan tiga pilar utama dalam kesiapsiagaan nasional. Pilar pertama adalah Kesiapsiagaan Infrastruktur dan Keselamatan Publik. Seluruh infrastruktur vital seperti sungai, tanggul, waduk, jembatan, dan jalur nasional harus dipastikan aman melalui pemeriksaan rutin dan pemeliharaan intensif.

Pilar kedua menyangkut Komando Terpadu dan Teknologi Respons Cepat. Menteri Dody menekankan kebutuhan penguatan kolaborasi lintas sektor, mulai dari BNPB, BPBD, BMKG, TNI, Polri, hingga pemerintah daerah dan masyarakat. Teknologi pemetaan risiko dan pelaporan real-time dari lapangan diminta dimaksimalkan agar keputusan dapat diambil cepat dan tepat.                              



  

Pilar ketiga adalah Pelayanan Publik yang Manusiawi dan Berkelanjutan. Pemerintah mengajak masyarakat aktif menjaga kebersihan sungai dan drainase serta mematuhi aturan di fasilitas umum, terutama menjelang periode Nataru dan mudik. Menurut Menteri Dody, infrastruktur hanya dapat berfungsi optimal jika dijaga bersama.

Selain itu, ia menyampaikan pesan Presiden agar pemerintah selalu hadir dan bertindak cepat demi keselamatan masyarakat.

Merespons instruksi tersebut, BBWS Citanduy langsung memastikan kesiapan personel dan peralatan. Kepala BBWS Citanduy, Roy Panagom Pardede, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan alat berat, mobil pompa, kendaraan operasional, karung pasir, geobag, dan logistik pendukung. Tim Siaga Bencana BBWS Citanduy juga disiagakan selama 24 jam. Upaya ini diperkuat dengan inspeksi lapangan dan penataan gudang logistik tanggap darurat.

Dengan langkah proaktif ini, pemerintah menegaskan keseriusan menghadapi ancaman banjir, tanah longsor, dan bencana hidrometeorologi lainnya selama puncak musim hujan. (T)