Advertisement
BANJAR ,Mejahijau.Net – Peringatan Hari AIDS Sedunia jatuh pada tanggal 1 Desember ,sementara tingkat Kota Banjar baru bisa gelar pada 4 Desember 2025. Tahun ini, rangkaian kegiatan dipusatkan di Lapang Basket Pendopo, yang dipadati peserta dari berbagai unsur, mulai dari tenaga kesehatan, pelajar, komunitas peduli HIV, hingga organisasi masyarakat. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Banjar, H. Supriana, M.Pd., yang menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menekan penyebaran HIV/AIDS.
Dalam sambutannya, Supriana menyatakan bahwa peringatan ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi momentum untuk mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan peduli terhadap isu kesehatan yang satu ini. Ia menekankan bahwa pencegahan dan pengobatan HIV membutuhkan komitmen jangka panjang, bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat secara luas.
Tahun ini, Hari AIDS Sedunia mengangkat tema global “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV”. Pemerintah Kota Banjar kemudian mengadaptasi tema tersebut dengan menekankan fokus pada “Jaga Keberlanjutan Layanan HIV”, sebagai bentuk penegasan bahwa akses layanan kesehatan bagi Orang dengan HIV (ODHIV) harus terus terjamin.
Pemerintah Kota Banjar Melalui Bag Kesra H.Agus Mulyana menyoroti bahwa tantangan terbesar dalam penanggulangan HIV/AIDS bukan hanya soal deteksi dan pengobatan, tetapi juga menghapus stigma serta diskriminasi yang masih dialami para ODHIV. Supriana mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih terbuka, memberikan dukungan, dan menjadikan Kota Banjar sebagai lingkungan yang aman bagi siapa pun yang membutuhkan layanan kesehatan terkait HIV.
Selain penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan, kegiatan Hari AIDS Sedunia 2025 di Kota Banjar juga diisi dengan kampanye edukatif mengenai pentingnya tes HIV secara berkala, penggunaan alat pelindung diri yang aman, serta akses pengobatan yang kini semakin mudah dijangkau melalui fasilitas kesehatan resmi.
H.Agus menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat layanan HIV, termasuk ketersediaan obat antiretroviral (ARV), peningkatan kapasitas tenaga medis, dan penguatan program pencegahan berbasis komunitas. Upaya ini diharapkan mampu menekan angka kasus baru sekaligus meningkatkan kualitas hidup ODHIV di Kota Banjar.
Dengan pesan utama untuk menjaga keberlanjutan layanan, peringatan tahun ini menjadi pengingat bahwa perjuangan melawan HIV/AIDS belum selesai. Pemerintah dan masyarakat Banjar diharapkan dapat berjalan beriringan dalam menciptakan lingkungan yang inklusif, sehat, dan bebas stigma.(T)

