Tito Santiko
15 December 2025, 11:53 WIB
Last Updated 2025-12-15T04:53:12Z

Guru PAI di Kota Banjar Datangi Kemenag, Desak Pencairan Tunjangan Sertifikasi

Advertisement

 


BANJAR, Mejahijau.Net  — Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SD, SMP, dan SMA se-Kota Banjar mendatangi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjar,Senin (15 /12/2025) , guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di terima melalui Kasubag TU Kementrian Agama Kota Banjar di halaman kantor.
Dalam orasinya mereka mempertanyakan hak tunjangan sertifikasi yang hingga kini belum juga dicairkan. Kedatangan para guru tersebut berlangsung tertib.

Para guru menyampaikan bahwa tunjangan profesi guru (TPG) merupakan hak normatif yang seharusnya diterima secara tepat waktu. Keterlambatan pencairan, menurut mereka, telah berlangsung cukup lama dan berdampak langsung pada kondisi ekonomi serta motivasi kerja guru PAI di sekolah.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan guru PAI menyampaikan empat tuntutan utama. Pertama, mereka mendesak agar Kemenag segera mencairkan tunjangan profesi guru PAI untuk periode September hingga Desember 2025 yang hingga kini belum diterima. Kedua, para guru meminta kepastian pencairan TPG ke-13 untuk tahun 2023–2024 serta TPG ke-14 untuk tahun 2025–2026.

Tuntutan ketiga menyoroti soal keadilan. Para guru PAI menegaskan agar tidak ada diskriminasi dalam pencairan TPG antara guru di bawah naungan Kementerian Agama, khususnya Pendidikan Islam (Pendis), dengan guru umum di bawah naungan Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdas). Mereka menilai selama ini terdapat perbedaan perlakuan yang merugikan guru PAI.

Keempat, para guru meminta Kemenag segera mengevaluasi tata kelola pencairan anggaran tunjangan profesi guru PAI, khususnya yang berkaitan dengan sistem dan data dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di Kantor Kemenag Kota Banjar. Evaluasi tersebut dinilai penting agar persoalan keterlambatan tidak terus berulang setiap tahun.

Menanggapi tuntutan tersebut, Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubag TU) Kemenag Kota Banjar menjelaskan kepada wartawan bahwa saat ini Kemenag Banjar menghadapi keterbatasan anggaran. Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah kembali mengusulkan kebutuhan anggaran tersebut ke pemerintah pusat.

“Kami akui saat ini Kemenag Kota Banjar kekurangan anggaran. Usulan sudah kami sampaikan kembali ke pusat. Mudah-mudahan pada pertengahan bulan ini sudah ada jawaban,” ujarnya.

Pihak Kemenag juga meminta para guru PAI untuk bersabar dan tetap menjalankan tugas profesionalnya. Mereka menegaskan komitmen untuk terus memperjuangkan hak guru PAI sesuai ketentuan yang berlaku.

Para guru berharap audiensi tersebut menjadi langkah awal penyelesaian konkret. Mereka menegaskan akan terus mengawal proses ini hingga ada kepastian pencairan, karena tunjangan sertifikasi bukan sekadar insentif, melainkan bentuk penghargaan negara atas peran guru dalam mencerdaskan generasi bangsa.