Tito Santiko
29 December 2025, 19:09 WIB
Last Updated 2025-12-29T12:09:11Z

Kota Banjar Ganti Pesta Tahun Baru dengan Doa Bersama, Fokus Prihatin Bencana Sumatra

Advertisement

 


BANJAR , Mejahijau.Net – Pemerintah Kota Banjar memutuskan untuk mengalihkan fokus perayaan pergantian tahun 2026 dari hingar-bingar pesta kepada momen keprihatinan dan solidaritas. Menyikapi musibah yang melanda masyarakat Sumatra, Pemkot secara resmi tidak akan memobilisasi atau mengadakan acara pesta untuk menyambut tahun baru.

Wali Kota Banjar H.Sudarsono kepada wartawan  menyatakan bahwa momentum tahun baru 2026 akan diisi dengan kegiatan doa bersama. Inisiatif ini bertujuan mengajak seluruh warga untuk berempati dan mendoakan saudara-saudara di Sumatra yang terdampak bencana.

“Kita perlu mengedepankan rasa kemanusiaan di momen pergantian tahun ini. Daripada berpesta, mari bersama-sama mengheningkan cipta dan mengirimkan doa terbaik untuk keselamatan dan kekuatan para korban serta relawan di Sumatra,” ujarnya, Senin(29/12/2025).

Kebijakan ini sekaligus menegaskan imbauan pemerintah agar masyarakat tidak menggelar pesta kembang api. Pemerintah menekankan bahwa suara ledakan kembang api dapat mengganggu ketenangan dan tidak sejalan dengan nuansa keprihatinan nasional.

“Kami meminta pengertian dan kesadaran kolektif untuk tidak menyalakan kembang api. Mari jadikan malam tahun baru ini hening secara lahiriah, tetapi penuh makna secara batiniah melalui doa dan kepedulian,” tambahnya.

Wali kota berharap kegiata do'a bersama seluruh ASN ,P3K dan aparat kecamatan , kelurahan dan kepala Desa untuk bisa menggerakkan komunitas di tingkat RW untuk melaksanakan doa bersama  dan khidmat, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Kebijakan ini mendapatkan apresiasi dari berbagai elemen masyarakat. Tokoh agama , Tokoh Masyarakat para Ustadz , menyambut baik langkah pemerintah.
“Ini adalah bentuk pendidikan sosial dan spiritual yang sangat tepat. Doa bersama adalah kekuatan kolektif yang nyata, lebih bermakna daripada sekadar euforia sesaat,” ujar salah satu tokoh Agama

Dengan kebijakan ini, Kota Banjar berharap dapat mengirimkan pesan solidaritas yang kuat sekaligus mengajak warganya menyambut tahun baru dengan introspeksi, empati, dan nilai-nilai kebersamaan yang lebih dalam.(***)